Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTU, Marsel Berek. (Foto: BN)
Kefamenanu, BN – Sebanyak 41.141 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten TTU, Provinsi NTT akan mendapatkan bantuan beras dari pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (BPN).
Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah Pusat (CDPP) berupa beras tersebut untuk mengatasi terjadinya kondisi rawan pangan yang dialami masyarakat.
Demikian disampaikan Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTU, Marsel Berek saat diwawancarai media ini di ruang kerjanya, Selasa (23/7/2024).
“Jadi tahun ini kita dapat bantuan cadangan pangan pemerintah pusat (CDPP) untuk 41.141 keluarga penerima manfaat dengan total beras satu bulan 10 kilogram per Kepala keluarga,” ujarnya.
Dikatakan, untuk penyaluran tahap I bulan Januari sampai dengan Juni 2024 sudah 100 persen. Sekarang persiapan untuk penyaluran tahap II untuk bulan Juli sampai dengan Desember 2024. “Sementara masih dipersiapkan juknisnya dan direncanakan penyaluran akan dilaksanakan pada awal Agustus 2024,” pungkasnya.
Strategi untuk mengatasi kerawanan pangan di Kabupaten TTU, lanjut dia, pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan melakukan pengembangan pangan lokal berupa ubi kayu dan ubi jalar di beberapa tempat, diantaranya, di Desa Saenam, Kecamatan Miomaffo Barat dan Kecamatan Insana Barat, Kabupaten TTU.
“Ada juga bantuan-bantuan bibit sayur untuk kelompok wanita tani. Ini juga salah satu strategi kita untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga,” tambahnya.
Pada tahun 2023 lalu, jelas Marsel, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTU menyiapkan beras rawan pangan, namun di tahun 2024 tidak menganggarkan untuk pengadaan beras rawan pangan dan hanya mengharapkan bantuan pemerintah pusat.
“Tahun 2024 ini Pemerintah Daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan tidak ada ketersediaan beras rawan pangan untuk mengatasi kerawanan pangan di Kabupaten TTU. Tahun lalu memang ada. Kita hanya berharap dari pemerintah pusat untuk cadangan pangan pemerintah,” ujarnya.
Strategi lain demi mengatasi kerawanan pangan, katanya, adalah turun ke masyarakat untuk menghimbau agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan menanam aneka sayur-sayuran untuk menunjang ketahanan pangan keluarga. ***