Uskup Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr saat memberikan sambutan di Taman Doa Sta. Maria Imaculata Paroki Sto. Antonius Padua Sasi, Kefamenanu, Kabupaten TTU, Jumat (14/6/2024).
Kefamenanu, BN – Terdapat makna tersirat dalam kontras warna cokelat dan hijau pada Logo Episkopal, Uskup Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr. Membawa pesan penting perutusan mendalam serta komitmen bagi Tuhan dan keuskupannya.
“Dalam logo Episkopal saya tertera dua gambar kontras ini (Cokelat dan hijau-red). Savana nan gersang dan padang rumput yang hijau. Sang Gembala menjajakan kakinya di atas dua situasi kontras ini. Yang sebelah di atas savana yang gersang dan di atasnya lagi di atas padang rumput yang hijau sambil berjalan bersama kawanan domba, bahkan, sambil menggendong juga domba yang kecil, yang lemah, yang terluka,” kata Mgr. Hironimus menceritakan makna Logo Episkopalnya saat memberikan sambutan dalam momen perayaan Misa Syukur Tahbisannya di Taman Doa Sta. Maria Imaculata Paroki Sto. Antonius Padua Sasi, Kefamenanu, Kabupaten TTU, Jumat (14/6/2024).
Pertanyaannya ialah, dari mana dan menuju ke mana sang gembala hendak melangkah bersama kawanan dombanya? Sang gembala pemimpin itu tentu berikhtiar untuk bertolak dari dan berjalan bersama kawanan dombanya dari savana yang gersang menuju padang rumput yang hijau. Semuanya demi bonum commune (bahasa latin-red) atau kebaikan bersama seluruh kawanan domba. Namun, dalam kenyataan yang terjadi bisa saja sebaliknya. Semua itu terjadi tergantung pada Political Will juga police atau kebijakan sang gembala.
Mgr. Hironimus menceritakan, dari introduksi mengenai perjalanannya minggu lalu dari Kupang ke Noemuti juga termasuk perjalanan dari Kupang ke Kefamenanu, merupakan pengalaman indah dan menarik. Bukan sekedar kebetulan belaka.
Mgr. Hironimus bertolak dari kondisi geografis yang lumayan panas dan kering menuju kondisi wilayah yang dingin dan sejuk. Dari savana kota Kupang yang rada gersang karena kurang hujan juga kurang air menuju padang rumput Soe dan akhirnya tiba di Kefamenanu yang hijau karena banyak hujan dan airnya.
“Bagi saya inilah yang sarat pesan dan makna. Terutama dalam kontes syukuran, saya merasa sangat terinspirasi oleh pengalaman hari-hari ini. Paling kurang, untuk membayangkan dari mana menuju ke mana. Saya akan melangkah dan berjalan bersama kawanan umat Allah Keuskupan Agung Kupang ke depan. Kita bertekad akan bertolak dari padang savana yang gersang menuju padang rumput yang hijau. Inilah harapan kita bersama,” kisah Mgr. Hironimus.
Dengan rendah hati, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr memohon dukungan dari semua pihak, umat beriman, masyarakat, TNI-Polri, Pemerintah, tokoh adat, tokoh agama dan semua yang berkehendak baik.
Simbol dan Makna Episkopal Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr
Uskup Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr telah membuat logo uskupnya sendiri dan menggunakan Motto Episkopal “Pasce Oves Meas” Gembalakanlah Domba-Dombaku.
Berikut 11 Simbol dan Makna Episkopal Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr :
1. Topi hijau: Rahasia kehadiran Allah yang melindungi umat manusia. Simbol martabat dan kekuatan suci yang diterima seorang Uskup sebagai utusan Tuhan, yang diutus untuk mengemban tugas pastoral.
2. Tali single dan jumbai empat lapis hijau: Lambang persatuan yang kuat dan abadi dengan para Rasul, serta kesiapan seorang Uskup untuk tugas gembala.
3. Salib: Simbol misteri keselamatan dan pusat pengajaran Gereja, Kristus Sang Tersalib, Jalan Keselamatan.
4. Burung Merpati: Representasi Roh Kudus sebagai penggembala dan penyatuan Gereja. Pesan Kristus dan Roh Kudus dinyatakan dalam Gereja, Tubuh Kristus dan tempat Roh Kudus, yang membawa umat ke dalam persekutuan dengan Kristus dan Bapa melalui Roh Kudus.
5. Mitra: Simbol tugas seorang Uskup sebagai pemimpin, pelayan, pembela kebenaran dan keadilan, yang berusaha untuk kebahagiaan dan keselametan umat.
6. Tongkat gembala: Lambang kekuasaan seorang Uskup sebagai gembala dan pelayan yang membawa kasih Allah kepada umat.
7. Sasando: Alat musik tradisional dari pulau Rote. Simbol inkulturasi membantu umat dalam memahami iman Kristen sesuai dengan budaya mereka.
8. Gembala Yang Baik: Yesus Sang Gembala Agung, teladan bagi setiap gembala.
9. Warna coklat, hijau, dan riak-riak air: Wilayah Keuskupan Agung kupang yang mencakup daerah gersang, subur, dan lautan. Gembala yang baik membimbing umat menuju kehidupan rohani yang subur,
10. Pallium: Dibuot dari wol domba dengan enam salib, dikenakan oleh Uskup Agung Metropolitan, Simbol domba yang hilang, sakit, den lemah yang dibawa oleh gembala ke sumber air kehidupan.
11. Pita motto: PASCE OVES MEAS: Gembalakanlah Demba dombaku dari injil Yohanes 21:17
(*/BN)